"Yang bisa menjalankan puasa adalah mereka yang memiliki bekal iman. Hanya orang yang beriman yang mendapat maghfirah. Yang tidak beriman hanya mendapat lapar dan dahaga saja tanpa mendapat ampunan dari Allah SWT," ujar Ustaz Bactiar Nasir dalam kegiatan tadabbur Alquran di Masjid Pondok Indah Jl Sultan Iskandar Muda, Pondok Indah Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2013).
Bachtiar menjelaskan bahwa persiapan dan bekal yang terbaik dalam menyambut bulan suci Ramadan adalah mempertebal iman. Sedangkan kebiasaan-kebiasaan seperti makan bersama atau ziarah kubur hanyalah budaya. "Yang penting adalah mempertebal iman," lanjutnya.
Umat muslim juga harus menambah taqwa di dalam diri. Taqwa adalah membangun dinding pemisah antara manusia dengan Allah SWT. "Tembok pemisahnya adalah rasa takut akan siksaan Allah SWT dan rasa takut kehilangan kasih sayang Allah SWT," ujar Bachtiar.
Setelah iman dan taqwa, umat muslim juga harus menambah kadar ketaatannya misalnya dengan mengubah mindset. "Kalau biasanya bertanya 'nanti buka puasa sama apa?' diganti dengan 'nanti memberi buka puasa untuk siapa ya?"
Bachtiar juga membahas secara singkat tentang sejarah puasa. "Pada dahulu kala, puasa dilaksanakan 3 hari setiap bulan pada zaman Nabi Nuh. Selanjutnya shaum Asy Syura atau 10 Muharam. Baru kemudian turun ayat 183 surat Al Baqarah yang memerintahkan puasa," ulasnya.
http://ramadan.detik.com/read/2013/07/09/143452/2296905/631/berpuasa-tanpa-iman-hanya-dapat-lapar-dan-dahaga?992204cbr
Belum ada komentar untuk "Berpuasa Tanpa Iman, Hanya Dapat Lapar dan Dahaga - Detikcom"
Posting Komentar